Pendiri Ethereum tidak terlalu memperhatikan harga ETH

Belakangan ini, harga Ethereum (ETH) terus merosot, banyak pengguna di media sosial menyerukan Vitalik untuk "memperbaiki" ETH. Sebagai pendiri Ethereum, pemikiran Vitalik menarik perhatian luas.

Pada 29 Maret 2025, Vitalik menerbitkan dua posting blog secara berturut-turut, dari mana kita dapat melihat pemikirannya saat ini. Jelas, Vitalik tidak terlalu memperhatikan fluktuasi harga ETH.

Berikut adalah ringkasan dari dua artikel blog yang baru saja diterbitkan oleh Vitalik:

Model Lingkaran Budaya dan Politik

Vitalik mengusulkan model penjelasan sederhana yang disebut model cincin tahun politik dan budaya:

• Bagaimana suatu budaya memperlakukan hal-hal baru tergantung pada sikap dan mekanisme insentif yang populer pada periode tertentu.
• Bagaimana suatu budaya memperlakukan hal-hal lama dipengaruhi terutama oleh bias keadaan saat ini.

Setiap periode akan menambah lingkaran tahun baru pada pohon budaya, sekaligus membentuk sikap orang terhadap hal-hal baru. Batasan ini dengan cepat akan menjadi tetap, sulit untuk diubah, dan lingkaran tahun baru mulai tumbuh, mempengaruhi sikap orang terhadap topik berikutnya.

Vitalik menganalisis beberapa fenomena dengan model ini:

1. Tren pelonggaran regulasi di Amerika Serikat paling jelas terlihat pada tahun 1990-an, lalu beralih ke penguatan regulasi di abad ke-21. Namun, hal-hal yang matang pada tahun 90-an (seperti internet) tetap mempertahankan kebebasan relatif.

2. Pajak terutama dipengaruhi oleh permintaan untuk program kesehatan dan kesejahteraan, di mana "garis merah" dalam hal ini telah ditetapkan sejak 50 tahun yang lalu.

3. Hukum dan budaya lebih waspada terhadap aktivitas berisiko sedang dari teknologi modern dibandingkan dengan aktivitas berisiko tinggi tradisional, karena yang terakhir sudah ada sejak lama.

4. Media sosial berkembang di tahun 2010-an, dianggap sebagai bagian dari internet, tetapi juga merupakan keberadaan yang unik. Sikap pembatasan terhadapnya biasanya tidak berlanjut ke internet awal.

5. Kecerdasan buatan mencapai kematangan pada tahun 2020-an, dengan Amerika Serikat memimpin dan China mengikuti. Ini menyebabkan munculnya lingkungan AI sumber terbuka, tetapi terutama terbatas pada bidang AI.

Vitalik berpendapat bahwa sulit untuk mengubah cara suatu budaya memperlakukan hal-hal yang sudah ada. Lebih mudah untuk menciptakan pola perilaku baru untuk melampaui pola lama dan berusaha mendapatkan norma yang baik. Ini dapat dicapai melalui pengembangan teknologi baru atau dengan bereksperimen dengan norma sosial baru di internet.

Dia percaya bahwa salah satu daya tarik dari ruang kripto adalah ia menyediakan dasar teknologi dan budaya yang independen untuk melakukan hal-hal baru, tanpa terlalu terpengaruh oleh bias status quo yang ada.

Dari Pendanaan Barang Publik ke Pendanaan Sumber Terbuka

Vitalik telah lama mengikuti bagaimana mendanai barang publik. Namun, istilah "barang publik" menghadapi tantangan besar:

1. Sering disalahartikan sebagai "produk yang diproduksi pemerintah", yang menyebabkan kebingungan.
2. Dianggap kurang ketelitian dan mudah dipengaruhi oleh permainan sosial.

Sebagai alternatif, Vitalik mengusulkan untuk mengikuti konsep "sumber terbuka" ini:

• Banyak barang publik digital yang jelas bersifat open source, seperti penelitian akademis, dokumentasi, tutorial, dan perangkat lunak open source.
• "Sumber terbuka" memiliki definisi yang jelas dan diakui secara luas, yang dapat diperluas ke bidang di luar perangkat lunak.
• Di bidang kripto, mungkin perlu sedikit memperluas definisi, termasuk standar terbuka dan pengujian serangan internal, dll.

Vitalik percaya bahwa, bahkan untuk barang publik di ruang fisik, cara paling efektif untuk penyediaan di seluruh dunia biasanya melibatkan sumber terbuka. Misalnya, penelitian tentang udara bersih sebagian besar bersifat sumber terbuka, yang membantu perbaikan kualitas udara secara global.

Mengenai pertahanan, Vitalik menunjukkan bahwa jika proyek yang tidak ingin sumber terbukanya dibangun karena alasan pertahanan, kemungkinan besar itu bukan kepentingan publik secara global. Pengecualian mungkin adalah kemampuan pertahanan yang nyata, seperti infrastruktur terdesentralisasi, yang membantu orang-orang untuk bertahan hidup dalam lingkungan yang sulit.

Secara keseluruhan, Vitalik menyarankan untuk memindahkan fokus dari "barang publik" ke "sumber terbuka". Dia percaya bahwa sumber terbuka tidak seharusnya berarti "selama itu sumber terbuka maka mulia", tetapi seharusnya tentang membangun dan menyebarkan hal-hal yang paling berharga bagi umat manusia. Membedakan proyek mana yang layak didukung tetap menjadi tugas utama dari mekanisme pendanaan barang publik.